ENTIKONG, KOMPAS.com – Suasana dan fasilitas yang ada di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar), benar-benar tak ubahnya bandar udara (bandara) internasional.
Sebagai wajah terdepan Indonesia, apa yang dilakukan pemerintah dalam membangun PLBN Entikong sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin lebih baik dibanding pos lintas batas Malaysia.
Ketika pertama kali berkunjung ke PLBN Entikong, Jokowi mengaku seperti melihat kandang lantaran semua bangunannya tidak terurus dengan baik.
“Dua tahun yang lalu saat saya ke Entikong, saya melihat langsung kondisi bangunan yang ada. Lalu saya bandingkan dengan sebelah (Malaysia). Kemudian saya bisik-bisik ke Menteri PUPR waktu itu, ‘Pak, ini kantor atau kandang?’,” ungkap Jokowi saat peresmian PLBN Entikong, Rabu (21/12/2016).
Sejak saat itu, Jokowi langsung memerintahkan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono merobohkan bangunan yang sudah ada dan menggantinya dengan bangunan baru agar lebih baik dari pos lintas batas milik Malaysia.
Pada kedatangannya yang ketiga ke Entikong, Jokowi merasa puas lantaran bangunan dan fasilitas baru PLBN Entikong sudah rampung dikerjakan sesuai dengan keinginannya.
“Saya beri waktu dua tahun sejak 2014 dan secara singkat saya minta ini harus lebih baik dari di sana (Malaysia). Sekarang kata Menteri PUPR ini sudah lima kali lebih baik dari yang di sana, tapi akan saya cek lagi nanti,” tutur Jokowi.
RIDWAN AJI/KOMPAS.com Entikong
Rasa puas itu memang sepatutnya ada. Berdasarkan pantauan Kompas.com, PLBN Entikong sudah memiliki bermacam fasilitas dasar seperti ruang kesehatan, ruang karantina binatang, dan pos imigrasi.
Kemudian pos pemeriksaan yang dilengkapi x-ray dan pemindai tubuh, serta petugas-petugas kepabeanan dan imigrasi yang cakap melaksanakan tugasnya.
Hal itu diakui salah satu petugas imigrasi PLBN Entikong bernama Agus. Dia merasa bangga dengan perubahan di PLBN Entikong saat ini terutama fisik bangunan yang dianggapnya lebih megah dari sebelumnya.
“Dulu sebelumnya, semua pemeriksaan dan kegiatan dilakukan manual sedangkan sekarang sudah disediakan alat yang lebih canggih sehingga menjamin keamanan perbatasan,” tambah Agus.
Keamanan imigrasi memang menjadi hal yang penting. Menurut Agus, tiap harinya terdapat kurang lebih 900 orang melintas keluar masuk Kalimantan Barat-Malaysia.
PLBN Entikong
PLBN Entikong dibangun oleh Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya sejak Agustus 2015 hingga Desember 2016.
PLBN Entikong digunakan sebagai pos pemeriksaan lintas batas orang dan barang keluar masuk wilayah batas negara. Fungsinya sendiri meliputi keimigrasian, kepabeanan, karantina, keamanan, dan lain-lain.
PLBN ini hanya terpaut beberapa ratus meter dari Pos Imigresen Malaysia. Bangunan baru tersebut mengadopsi langgam arsitektur lokal dengan beberapa ornamen dan elemen dekoratif yang menjadi ciri khas Entikong.
Contohnya pada bagian atap PLBN yang merupakan hasil transformasi bentuk Rumah Panjang dan Perisai Suku Dayak.
Perisai ini adalah simbol pertahanan NKRI yang melindungi. Sedangkan corak dan warna cerah kuning diterapkan pada bagian dinding dan elemen relief pada bagian pintu gerbang.
Pencahayaan dibuat sealami mungkin dengan pola bukaan dan penggunaan material transparan.
Detail arsitektur yang mengadopsi unsur lokal menjadi komponen yang sangat penting dalam pembangunan PLBN. Luas lahannya mencapai 8 hektar dan luas bangunan 19.493 meter persegi.
RIDWAN AJI/KOMPAS.com Entikong
Pembangunan Zona Inti PLBN Entikong terdiri dari bangunan utama, pos lintas kendaraan pemeriksaan, dan bangunan pemeriksaan kargo.
Kemudian bangunan utilitas berupa rumah pompa dan power house, monumen, gerbang kedatangan dan keberangkatan, jalan, lansekap, serta alur pedestrian.
Pembangunan PLBN Terpadu Entikong ini sendiri menelan biaya sebesar Rp 152 miliar yang diambil dari APBN 2015-2016.
Kendati sudah diresmikan, pembangunan PLBN Entikong tak serta merta berhenti begitu saja.
Basuki memastikan akan terus melakukan penaatan kawasan perbatasan sesuai arahan Presiden Jokowi.
“Untuk tahap pertama ini PLBN-nya saja sudah bisa dioperasikan hari ini. Nanti tahap keduanya kami akan bangun zona pendukungnya yang namanya kawasan pemukiman,” terang dia.
RIDWAN AJI/KOMPAS.com Entikong
Jokowi juga menyampaikan bahwa setelah peresmian ini, dia meminta semua pihak untuk menggerakkan roda ekonomi dan memanfaatkan keuntungan sebesar-besarnya dari keberadaan PLBN Entikong.
“Saya yakin harga kita lebih kompetitif dari negara lain, lebih banyak bisa ekspor ketimbang impor,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Basuki mengatakan, khusus untuk pasar bersama dengan akses sanitasi dan air bersih, pihaknya akan mulai membangunnya pada 2017 mendatang dengan anggaran sebesar Rp 420 miliar.
–– ADVERTISEMENT ––
properti.kompas.com
0 Response to "Bangunan Mirip Kandang Itu Sekarang Semegah Bandara Internasional"
Post a Comment