PT Jaya Real Property Ingin Tetap Fokus di Kelas Menengah


PT Jaya Real Property (JRPT) Tbk pengembang permukiman terkenal Bintaro Jaya lebih memilih untuk tetap fokus di kelas menengah. Kendati menghadapi melemahnya pasar properti saat ini JRPT juga meluncurkan unit rumah dengan harga yang lebih terjangkau dan mudah diserap oleh pasar.

Direktur PT Pembangunan Jaya, induk usaha JRPT, Sutopo Kristanto mengaku, di sektor properti Jaya akan fokus pada pembangunan rumah menengah ke bawah katanya kepada MPI. Beberapa tahun ke depan, JRPT masih akan fokus menggarap kota mandiri di 4 lokasi.

Keempat mega proyek tersebut antara lain Bintaro Jaya, Pasar Kemis Tangerang, Sidoarjo dan Seamarang. Keempat kota ini merupakan pendulang utama cadangan tanah Jaya Properti sebesar 1.745 hektar.

Dalam kesempatan berbeda, Head of Property & Business Development JRP Arum Prasasti, mengatakan, ke depan perusahaan akan lebih berkonsentrasi untuk mengembangkan proyek di lokasi Pasar Kemis dengan menyasar segmen menengah bawah untuk properti seharga Rp253 – 475 juta.

Kawasan Bintaro, tidak lagi dijadikan pusat pengembangan produk properti karena harga lahannya yang kian mahal sehingga fokus pengembangan berikutnya di kawasan Pasar Kemis, Tangerang, Banten. “Landbank di Bintaro tinggal sekitar 600 ha yang masih bisa dikembangkan hingga tahun 2030 sementara di Pasar Kemis landbank yang tersedia masih sekitar 1.600 ha,” kata Arum.

Di Bintaro, JRPT juga tidak akan fokus pada pengembangan landed house melainkan hunian vertikal. Penghentian pengembangan proyek di Bintaro juga dilakukan karena sudah semakin mahalnya biaya untuk pembebasan lahan sehingga switching dari landed house ke highrise ini memang tidak bisa dihindari.

Untuk produk rumah tapak, kawasan yang sudah dibangun sejak tahun 1979 itu akan membangun sekitar 300 hingga 400 unit perumahan di tahun 2016 yang 70 persen – 80 persen nya ditujukan untuk masyarakat menengah. Selain di area Bin-taro, Jaya Properti sebagai pengembang juga membidik kawasan Serpong dan Pasar Kemis untuk target pembangunan berikutnya.

Target Moderat Dalam paruh pertama tahun ini, JRPT memang masih fokus menjual produk properti yang sudah dirilis tahun lalu. Produk tersebut berloksi di basis utama perseroan, yakni Bintaro dan Pasar Kemis. Di segmen menengah atas, perusahaan berkode emiten JRPT itu telah merilis dua klaster dengan harga Rp1,5 miliar–Rp2 miliar. Adapun, untuk segmen menengah dan menengah bawah, Jaya Properti merilis klaster Grand Batavia di Pasar Kemis dengan rentang harga jual Rp253 juta–Rp475 juta.

JRPT juga telah meluncurkan tiga proyek apartemen dengan rentang harga Rp210 juta–Rp1,4 miiliar. Melalui peluncuran proyek baru ini, perseroan menargetkan penjualan pemasaran (marketing sales) unit properti tahun ini sebesar Rp 2,4 triliun, tumbuh sekitar 10% dari realisasi tahun lalu sebesar Rp 2,2 triliun.

Sementara laba bersih tahun ini diproyeksikan tumbuh sebesar 15% dari tahun lalu sebesar Rp 872,9 miliar. Hingga semester pertama, perusahaan telah berhasil membukukan penjualan sebesar Rp.1 triliun. Raihan tersebut berasal dari proyek eksisting. Sebagian besar marketing sales perseroan berasal dari klaster di Bintaro Jaya, ruko di Kebayoran dan dari Graha Raya. Pada semester II perseroan menargetkan marketing sales dari proyek baru sebesar Rp 600 miliar.

Untuk mengejar target yang sudah dicanangkan, perseroan mengembangkan landed house di Puri Jaya. Kemudian, di Bintaro, perseoran juga akan mengembangkan kondominium dan daerah komersial di sekitar Silk Town. JRP juga tengah merencanakan property development di daerah Sawah Baru Bintaro.

Di sisi lain, perseroan bakal membebaskan lahan di lokasi pengembangan. JRPT akan menyiapkan dana hingga Rp 470 miliar untuk pembebasan lahan. Hingga paruh pertama 2016, perseroan telah berhasil membebaskan lahan seluas 39 hektar. Lokasi pembebasan lahan berada di Bintaro, Puri Jaya dan Serpong, Tangerang.

Sepanjang kuartal I 2016, perseroan meraih pendapatan sebesar Rp 537,6 miliar, lebih tinggi dari realisasi tahun lalu sebesar Rp 489,1 miliar. Sementara itu, laba bersih perseroan tercatat sebesar Rp 242,6 miliar atau lebih tinggi dari tahun lalu sebesar Rp 213,3 miliar.

Pasar Kemis

Dengan perpindahan target dari kelas menengah ke atas ke kelas menengah. JRP lebih memilih Pasar Kemis dengan proyek Puri Jaya sebagai salah satu pusat pengembangan properti mereka yang baru. Perusahaan telah memiliki lahan sekitar 1.600 hektar yang siap untuk dikembangkan.

“Saat ini kami akan mulai pindah fokus pengembangan dari Bintaro ke Pasar Kemis,” kata Arum. Sama seperti Bintara Jaya di tahun 1979, pada tahap awal ini, perusahaan masih akan fokus dengan rumah tapak untuk kelas menengah. Sebelum JRP masuk, pengembangan kawasan hunian di wilayah Pasar Kemis tumbuh cukup pesat.

Arum melihat potensi industri properti di wilayah Pasar Kemis sangatlah prospektif. Pemerintah daerah telah menganggarkan peningkatan akses jalan di seputar wilayah Pasar Kemis. Baik itu dari pintu tol Cikupa menuju Pasar Kemis maupun akses jalan menuju bandara.

Selain akses jalan yang akan ditingkatkan, industri properti di wilayah Pasar Kemis juga didukung akses transportasi kereta api. Wilayah ini cukup dekat dengan Stasiun Tangerang. Apalagi, kini
pemerintah pusat tengah membangun jalur kereta api menuju bandara, yang melalui Stasiun Tangerang. Bagi masyarakat Tangerang dan sekitarnya, tentu saja akses ini akan memudahkan mobilitas sehari-hari.

Proyek Puri Jaya dikembangkan oleh JRPT melalui anak usahanya PT Jaya Garden Polis. Beberapa klaster perumahan yang telah dikembangkan, antara lain Taman Merpati, Taman Walet, Graha Teluk Jakarta, dan Graha Batavia.

Sejak pertengahan tahun 2015, Puri Jaya mengembangkan konsep perumahan baru berskala distrik, yaitu Grand Batavia. Lengkap dengan segala sarana dan prasarana pendukung. Dalam jangka panjang, PT Jaya Garden Polis akan mengembangkan kawasan hunian Puri Jaya dengan konsep dan kualitas hunian yang lebih baik. Fasilitas pendukung perumahan pun akan semakin dilengkapi. Baik itu pusat pertokoan, perbelanjaan, pendidikan, kesehatan, perbankan, maupun fasilitas olah raga dan rekreasi. MPI MRR Versi digital MPI dapat diakses melalui: http://ift.tt/2ewFNxN atau http://ift.tt/2eatRRo lebih praktis dan lebih ekonomis.

Mengantisipasi masih melambatnya ekonomi Indonesia, konsultan dan pengembang menilai, pasar properti yang
paling digemari dan diterima pasar tahun
ini adalah residensial kelas menengah.
Pada awal tahun, perusahaan konsultan
properti, PT Cushman & Wakefield Indonesia
memproyeksikan pengembangan
rumah kelas menengah ke bawah dan
menengah akan tetap mendominasi pasar
sektor perumahan di tahun 2016.
Pelemahan perekonomian nasional
yang terjadi pada awal tahun 2015 cukup
memberikan pengaruh terhadap pasar
properti, khususnya perumahan, terlihat
dari menurunnya jumlah transaksi perumahan
serta nilai penyerapan unit secara keseluruhan.

mpi-update.com

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "PT Jaya Real Property Ingin Tetap Fokus di Kelas Menengah"

Post a Comment