Senin, 24/10/2016
Foto: Humas Bank BTN
LABA BANK BTN: PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk melaporkan laba bersih per 30 September 2016 mencapai Rp1,6 triliun. Realisasi laba bersih tersebut tumbuh 32,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,2 triliun.
JAKARTA, jktproperty.com – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk melaporkan laba bersih per 30 September 2016 mencapai Rp1,6 triliun. Realisasi laba bersih tersebut tumbuh 32,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,2 triliun.
Direktur Utama BTN Maryono menjelaskan, pertumbuhan laba rata-rata industri perbankan per Agustus 2016 mencapai kisaran 9,14%. Secara umum keseluruhan kinerja BTN sangat baik dan rata-rata tumbuh di atas industri perbankan nasional. “Pertumbuhan laba ini berasal dari peningkatan pendapatan bunga bersih dan perolehan fee based income,” kata Maryono dalam konferensi pers di Menara Bank BTN, Senin (24/10).
Pendapatan bunga atau interest income perseroan pada kuartal III 2016 mencapai Rp12,8 triliun atau tumbuh 12,8% (yoy) dibandingkan Rp11,4 triliun pada kuartal III 2015. Adapun net interest income tercatat sebesar Rp5,5 triliun pada kuartal III 2016, tumbuh 12,9% dibandingkan Rp5 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, aset BTN per 30 September 2016 mencapai Rp197,3 triliun atau tumbuh 18,8% dibandingkan Rp166 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Pada saat yang sama, rata-rata pertumbuhan aset industri mencapai 6,2%. Dana Pihak Ketiga (DPK) BTN pada 30 September 2016 tumbuh 18,5% menjadi Rp 147,5 triliun dari Rp 124,5 pada kuartal III 2015.
NPL Turun
Di tengah-tengah trend NPL industri perbankan yang cenderung meningkat, Bank BTN memberikan komitmen untuk terus menurunkan NPL perseroan sampai dengan akhir tahun 2016. ”Proses untuk menekan NPL itu sudah dapat dilihat dari NPL perseroan yang berada pada 3,60% atau turun dari NPL posisi yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 4,50%,” kata Maryono.
Bank BTN, lanjut dia, fokus pada langkah-langkah strategis untuk menurunkan NPL yaitu melalui perbaikan proses kredit (front end), intensifikasi dan perbaikan proses collection (middle end), restrukturisasi kredit dan percepatan eksekusi (recovery) agunan kredit bermasalah (back end). Sampai dengan akhir tahun 2016 BTN target NPL akan berada pada kisaran dibawah 3%. Oleh karena itu menurut Maryono sampai dengan 30 September 2016 perseroan tetap fokus pada program recovery asset agar kualitas kredit perseroan dapat diperbaiki. Sampai dengan 30 September 2016 Bank BTN telah melakukan recovery asset sebesar Rp964 miliar.
Bank BTN tetap konsisten terhadap core business-nya dalam bidang pembiayaan perumahan. Hal ini dapat dilihat dari penguasaan pangsa pasar sebesar 32,8% per 30 Juni 2016, serta porsi pembiayaan pada kredit perumahan masih mendominasi dengan komposisi 91% atau sebesar Rp140,1 Triliun dari total kredit yang disalurkan Perseroan posisi Per 30 September 2016 sebesar Rp153,8 Triliun. Sementara sisanya yang sebesar 9% atau sebesar Rp13,7 Triliun disalurkan untuk pembiayaan kredit non perumahan.
Dari total kredit yang disalurkan ke sektor perumahan tersebut, 34,0% atau sebesar Rp52,3 Triliun disalurkan untuk KPR subsidi. Sementara sebesar Rp58,6 Triliun atau sekitar 38,1% disalurkan untuk KPR non subsidi. Sisanya masing-masing disalurkan untuk pembiayaan terkait perumahan sebesar Rp8,7 Triliun dan kredit konstruksi sebesar Rp20,6 Triliun.
Bank BTN sebagai integrator dalam Program Sejuta Rumah yang ditetapkan oleh pemerintah akan terus mendorong percepatan pencapaian target yang ditetapkan pada tahun 2016. Dengan berbagai stimulus kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah dalam rangka mempercepat realisasi program tersebut, Bank BTN menaruh harapan yang sangat besar bagaimana itu dapat menjadi stimulan seluruh pihak terkait dengan Program Sejuta Rumah.
Maryono mengatakan Perseroan akan terus secara konsisten mendukung Program Sejuta Rumah. Pengembangan produk perbankan yang dimiliki oleh Bank BTN termasuk fokus manajemen untuk menjadi media di dalam akses masyarakat pada Program Sejuta Rumah. Sampai dengan 30 September 2016 Bank BTN telah merealisasi kredit untuk mendukung Program Sejuta Rumah sebesar Rp49,7 Triliun, dengan jumlah pembiayaan KPR dan penyediaan Kredit Konstruksi sebanyak 467.153 unit rumah. Sampai dengan akhir tahun 2016 Bank BTN optimis akan dapat memenuhi target 570.000 unit rumah, tegasnya. (PIT)
0 Response to "Laba Bank BTN di Kuartal III-2016 Tumbuh 32,6% Menjadi Rp1,6 Triliun"
Post a Comment